To: Deokman from Bidam
Tujuh puluh, tiga puluh, dan sepuluh…
Berkali-kali kupastikan langkahku menjejak tanah
Dan setiap kali langkahku mendekatimu,
Dadaku hampir koyak oleh kegembiraan semu
Bukan ku tak sadar akan kenyataan itu
Bukan ku tak sadar bahwa maut menyebut namaku
Namun hatiku tak mampu
Aku tetap ingin merengkuhmu
Memelukmu ku tak pantas
Menghapus airmatamu kutak mampu
Hanya beberapa langkah menuju dirimu
Namun anak-anak panah menembus pertahananku
Dan hunusan pedang menghabisi bentengku
Benteng nyawaku, yang kupersembahkan untukmu
Aku ingin mencintaimu
Dengan seluruh jiwa yang kumiliki,
Dengan segenap kekuatanku
Aku ingin melindungimu
Deokman… Deokman…ku…
Aku akan selalu mencintaimu…
Di hadapan sebuah akhir, di hadapan cinta
Bagimu, nyawaku kan kupersembahkan
---------------------------------=================----------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar