Jumat, 22 Januari 2010

Fanfic bideok after love5

maap telat post, baru pulang kerja... huah.. capek banged... Y_Y

----------------------------------------------------------------------------
Fifth scene
Deokman
----------------------------------------------------------------------------
Srat!!
satu tebasan panjang. Deokman menahan nafas dan merasakan setetes cairan hangat meluncur di pipinya.
Srat! Tebasan kedua.
"Apa yang kau lakukan?!" Ia nyaris berteriak dan menjerit saat melihat darah menetes-netes dari wajah pria itu. Luka dari panah-panah yang menhujam tubuhnya.
"Bi Dam!! Jangan kemari!! Tolong jangan kemari" jeritnya putus asa.

Tapi sia-sia. Tidak ada suara yang keluar dari bibirnya. Rasanya sama sekali tidak ada tenaga yang keluar. Dan ia sama sekali tidak bisa beranjak dari tempatnya berdiri. Seolah-olah tugasnya memang hanya menonton. Hanya melihat akhir dari hidup pria itu. Lagi dan Lagi.

"Jangaaaan!!!!!!!!!!!!!!"
Deokman terbangun dengan teriakan histeris dari mulutnya. Ia terengah-engah dan dengan tangan gemetar menutup mulutnya. Bahunya berguncang-guncang menahan tangis. "Siapa dia?! Kenapa aku mimpi seperti ini!?"

Samar-samar ia mengingat kalimat yang ia ucapkan dalam mimpinya. "Bi... dam..." ia mencoba mengulangnya, dan entah kenapa kata itu menimbulkan perasaan aneh dalam dadanya. Seperti sebuah perasaan rindu.

"Bi dam," ujarnya lagi sambil menarik nafas dalam-dalam. Kali ini jantungnya tiba-tiba menimbulkan sensasi aneh ketika berdetak. "Apakah namanya Bi Dam? Siapa itu Bi Dam?" ia mencoba mengingat-ngingat mimpinya.

-----

"Pagi Deokman!!" sapa Chen Myeong sambil meletakkan tasnya di kursi. "File apa yang kau baca itu?"

"Oh, pagi," sahut Deokman. "Ini file yang baru ku print tadi pagi... Ada sesuatu yang ingin kuketahui..."

"Oh ya?" Chen Myeong mengerutkan kening dengan bingung. "Sejarah kerajaan? Ada yang penting dari sana?"

"Tidak juga," jawab Deokman sambil tersenyum simpul. "Aku penasaran dengan model baju jaman dulu..." lanjutnya sambil setengah tertawa.

Deokman melihat halaman demi halaman dan mencari model baju yang menyerupai model baju para prajurit yang ia lihat dalam mimpinya. Model baju prajurit tidak banyak berubah dari jaman ke jaman. Namun entah mengapa, ia tidak bisa melepaskan perhatiannya dari Sejarah Kerajaan Shilla.

"Sejak kapan kau beralih profesi jadi ahli sejarah? Apakah nanti waktu ada tour kau akan menjelaskan semuanya?"

"Hahaha...Unni bisa saja. Mana bisa aku memahami semua ini dalam waktu singkat. Lagipula, kita toh tidak ada urusan apa-apa ke Geongju..."

"Eh, siapa bilang? Bisa saja kan? Tempat itu kan nilai sejarahnya tinggi." Chen Myeong ikut-ikutan membalik halaman demi halaman dan dengan kaget menarik lengan baju Deokman. "Deokman! Lihat ini!"

"Eh? ada apa unni?" Dan mata Deokman membelalak melihat foto di depannya.

"Kenapa kalau kuamati, sepertinya Ratu Shilla wajahnya sedikit mirip dengan mu ya?" Chen Myeong memandang Deokman dan foto itu bergantian dengan takjub. "Jangan-jangan kamu reinkarnasinya!!"

Deokman terkeju namun memaksakan diri tetap tersenyum. "Jangan bercanda ah, unni... Mana mungkin aku bisa jadi ratu? Hahaha.."

"Bener juga ya?" Chen Myeong mengangguk-angguk, lalu menepuk pundak Deokman lagi, dan memberikan isyarat lewat satu kali anggukan pendek. "Manajer memanggilmu tuh!!"

"Waduh, aku salah apa lagi?" Deokman menggigit bibir bawahnya dengan cemas. "Aku ke sana dulu ya unni..."

"Deokman, fighting!!"
"Yup!!"

Deokman menarik nafas dalam-dalam dan mengetuk pintu. Tak lama terdengar sahutan dari dalam. Ia pun masuk dengan perasaan gugup.
"Anda mencari saya, Yushin-shi?" tanya Deokman sambil mengintip file-file yang sedang dibaca oleh Yushin, manajer HRD di perusahaan tourism mereka.

"Kemarin saat kamu ke Pulau Cheju dengan ChenMyeong, kudengar kondisimu sedang tidak fit..."
Deokman memandang Yushin dengan kaget dan kemudian menutup matanya sambil membatin. "Mampuslah aku... Kena marah lagi.."

"Dan sekarang, apa kondisi mu sudah kembali baik?"
"Eh? Apa?" Deokman terkejut mendengarkan pertanyaan itu. Ia sudah siap-siap dimarahi oleh manajernya entah untuk yang keberapa kalinya. "I-iya... tentu saja!!"

"Bagus, kerjamu kemarin juga cukup bagus, dan kurasa kamu bisa kupercaya untuk tugas ini..." ujar Yushin sambil mengulurkan sebuah map ke hadapannya.

"Anda tidak marah pada saya?"tanya Deokman ragu-ragu.

Yushin tertawa dan mengangguk. "Chen Myeong memberitahukan padaku keadaanmu. Dan ia memintaku berjanji dan berjanji dan terus berjanji untuk tidak berlaku terlalu keras padamu..."

"Terimakasih unni," bibik Deokman dalam hati. Deokman lantas membuka map, membacanya sekilas dan terkejut. "Ke Geongju?"

"Ya, ada tiga orang yang minta diberikan pelayanan turis khusus, dan meraka tidak mau grup, tapi private, jadi kurasa kau cocok menjalani tugas ini... Ada keberatan?"

"Dua orang?" Ia membuka halaman selanjutnya dan terkejut."Tidak ada foto calon turis di sini...Hanya ada nama dan tandatangan. Bagaimana aku bisa mengenalinya nanti?"

"Kau pasti mengenalinya. mereka duo penanyi yang sedang naik daun saat ini, Alcheon dan Bi dam. Mereka pergi bertiga dengan manajernya, Wolya-shi.."

Kali ini giliran Deokman yang tidak mampu menjawab apapun. Samar-samar ia merasakan bibirnya bergerak membentuk kata, "Baiklah.. tentu saja, terimakasih atas kepercayaan manajer padaku..." Namun pikirannya melayang entah kemana.

--------------------------------------------------------------------------
to be continued--------------
--------------------------------------------------------------------------

Fanfic bideok after love4

----------------------------------------------------------------------
Fourth Scene
Bi dam
------------------------------------------------------------------------
"Ahh... jadi kau akan menggunakan mimpimu sebagai ide dasar untuk lagu singlemu nanti?" Alcheon tertawa memandang Bi dam dengan kagum sekaligus terkejut. Ia sama sekali tidak menyangka rekannya itu bisa-bisanya punya pemikiran semacam itu.

"Begitulah kira-kira..." sahut Bi dam sambil tertawa kecil, memamerkan selintas deretan gigi putihnya yang sempurna.

"Kadang-kadang aku memang sulit memahami dirimu," Alcheon geleng-geleng dengan perasaan geli campur bingung. "Tapi, kalau menurutmu bisa, kenapa tidak? Feelingmu jarang meleset, bukan?"

"Karena itulah aku harus bertaruh pada mimpiku malam ini," ujarnya sambil mengedikkan bahu sedikit.

"Bertaruh?" Alcheon mengangkat alisnya sedikit. "apa maksudmu? Kayaknya semakin lama kata-katamu semakin sulit dicerna"

Bi dam tergelak sedikit saat bicara. "Maksudku, aku harus menunggu kelanjutan mimpiku ini!!"

Kali ini alcheon bahkan tidak sanggup menanggapi kalimat sobatnya. Ia hanya mampu memutar bola matanya, pasrah dengan keadaan. "Apapun itu, semoga berhasil..."

--------
"Raja2 sebelumnya juga sama, mereka berkorban dan memberikan padaku tugas penting ini dan mimpi ini. Silla harus kuat tidak boleh berakhir, menguatkan kekuasaan kerajaan Shilla, dan mencapai penyatuan 3 negara, dan sebelum itu, Ratu tidak akan pernah menjadi seorang wanita atau "aku""

Bi dam merasakan bibirnya bergetar dan bergerak membentuk kata, "Yang Mulia..."
lalu sekelebat memori kembali berputar di hadapannya.

Aku tidak punya nama apakah itu Putra Mahkota atau putri, bahkan orang di pasar punya nama tapi Penguasa tidak punya nama untuk dirinya sendiri. Penguasa hanyalah "Yang Mulia". Sekarang tidak seorang pun yang bisa memanggil namaku.."

"Aku! aku yang akan melakukannya untukmu..."

" Memanggil namaku berarti pengkhianatan. Bahkan jika kau melakukannya karena cinta, dunia akan berkata itu"

Srat!!! Panah menghujam tubuhnya. peluh bercampur darah memenuhi tubuhnya. Ia bisa merasakan seberapa gontai langkahnya. "Sepuluh langkah," batinnya saat matanya bertatapan dengan mata wanita yang penuh air mata itu. "Sepuluh langkah lagi..." pikirnya.

Ia merasakan tangannya gemetar dan nyaris kaku. Ia tahu setiap inci tubuhnya dipenuhi rasa sakit. Satu tebasan panjang. Dua tebasan panjang. Ia masih meneruskan langkahnya.
"Jangan menangis..." bisik batinnya. Bi dam merasakan tangannya terulur maju, dan bibirnya bergerak tidak kauran. "Deokman...., Deokman...." ia merasa ia telah menyebut namanya, dan kemudian Srat!!! tebasan terakhir mencabik sisa-sisa nyawanya, nafasnya, dan merenggut segalanya.

Bi dam terbangun dengan bibir masih bergerak-gerak, meracau dan menyebut nama yang tidak pernah dikenalnya.
"Deokman...?" dengan galau Bi dam menghapus keringatnya dan menarik nafas dalam-dalam. Jantungnya terasa berdetak sangat cepat dan rasa sakit itu begitu nyata. Namun dadanya lebih sakit lagi.

Ia merasa ia mengenal gadis itu. Ia bahkan bisa merasakan penyesalan karena tangannya bahkan tidak mampu menghapus airmata itu. Akan tetapi tidak hanya penyesalan, ia juga merasakan perasaan yang hangat dalam dadanya.
Dan ia tahu satu hal yang pasti.
Ia bisa merasakan-entah siapa yang ia mimpikan itu-sangat mencintai gadis itu.

Fanfic bideok after love3

Third scene----deokman

"Sekarang, tidak akan ada lagi yang memanggil namaku"
"Aku! Aku akan memanggil namamu"
"Memanggil namaku berarti pengkhianatan. Bahkan jika kau melakukannya karena cinta, dunia akan berkata itu pengkhianatan."

Deokman memandang sekeliling dengan panik. Lgi-lagi mimpi ini. Lagi-lagi laki-laki itu.
Srat!!!
Deokman ingin menjerit tetapi lidahnya terasa begitu kaku.
"Jangan tusuk dia lagi!!!" ia berusaha membuka bibirnya tetapi sia-sia. Lagi-lagi, untuk kesekian kalinya, laki-laki itu rubuh di hadapannya dengan bergelimang darah.

Deokman membuka matanya yang basah oleh air mata, dan kegelapan yang luas membentang di hadapannya. mimpi yang dialaminya semakin lama semakin terasa nyata dan nyata. Dan kali ini bahkan ia merasakan perasaan aneh di dadanya. perasaan yang menyesakkan namun terasa sangat familier.

"Siapa pria itu?" bisiknya sambil berusaha menenangkan degup jantungnya. Kepalanya selalu terasa sakit tiap berusaha mengingat mimpinya. setiap kali terpotong-potong bagaikan adegan yang tidak utuh dari sebuah kisah yang panjang.
Dan nyata.
Terlalu nyata sampai seringkali ia merasa lelaki itu memang pernah ada di hidupnya.
Dia merasa tidak asing dengan guratan senyuman sedih di bibir pria itu, dan tatapan matanya yang penuh rasa sendu, juga rasa pilu yang menghujamnya setiap kali ia mengingat mimpi dimana pria itu berusaha melangkah menuju ke hadapannya dengan bersimbah darah.

TOK-TOK-TOK
"Apa kau baik-baik saja?" ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. "Ini aku chen myeong, sudah saatnya kita siap-siap..."

Deokman cepat-cepat melangkah ke pintu kamarnya dan membuka pintunya."Kenapa unni bisa di sini?"
"Eh? Apa maksudmu? Dari kemarin kan aku memang di sini..." jawabnya sambil tertawa renyah. "Wajahmu pucat, kau mimpi buruk?"
"Eh, ya, nggak... maksudku, aku nggak apa-apa..."

Deokman menertawakan dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia melupakan kalau saat ini dia dan chen myeong, (sahabat yang sudah seperti kakaknya sendiri) sedang ditugaskan untuk mengantar turis menjelajahi pulau Cheju yang terkenal dengan keindahannya. Karena itulah ia menginap di hotel ini bersama Chen Meyong dan anggota tur lainnya.

"Besok hari terakhir, bukan?" tanya Chen Myeong sambil tertawa menenangkan. "Kita berjuang untuk besok, dan kemudian, kita akan kerja bareng lagi sekitar dua minggu dari sekarang..."

"Eh? apakah jadwal tugas berikutnya sudah ditetapkan?"

Kali ini Chen Myeong benar-benar menatapnya dengan pandangan cemas. "Kau yakin kau tidak apa-apa? Sudah beberapa waktu ini kulihat kau sering melamun dan tampak tidak sehat. Kau bahkan tidak memperhatikan jadwal, padahal biasanya kau yang paling pertama tahu..."

"Maaf unni..." ujar Deokman sambil menundukkan kepala dalam-dalam.

"Aku mengkhawatirkan kesehatanmu Deokman, kau tahu kan kalau aku sangat sayang padamu..." Chen Myeong tersenyum lembut sambil memandangi sosok yang sudah seperti adiknya sendiri itu.
"Aku tahu itu, unni..." senyuman terimakasih mengembang di wajahnya.

"Jadi, sekarang bersiaplah," ujar Chen Myeong sambil menepuk pipi Deokman pelan dan menutup pintunya. ia sendiri berjalan ke kamarnya untuk melakukan final check.
-------------------------------------------------
to be continued
--------------------------------------------------

Fanfic bideok after love 2

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Second scene, Bi Dam aka kim nam gil
-------------------------------------------------------------------------

"Morning", sapa seseorang sambil menepuk pundaknya.
Bi Dam tersenyum lebar melihat wajah pria yang memanggilnya. "Pagi, alcheon hyung, kurasa ada sesuatu yang bagus terjadi semalam, wajahmu terlihat cerah..."

Alcheon tertawa dan mengedikkan bahunya pelan. "Tidak juga, hanya saja keadaanku lebih baik darimu. tidak bisa tidur lagi semalam?" tanyanya sambil menampakkan ekspresi cemas.

"Sedikit kurang tidur... Biasa, mimpi itu lagi..."
"Gadis yang kau katakan menangis itu?"

"Ya, selalu sama. selalu saja tiap kali aku mengulurkan tangan hendak menghapus airmatanya, dadaku terasa sakit seperti dihujam, dan tahu-tahu aku terbangun dengan nafas terengah-engah. selanjutnya, seperti biasa, aku tidak bisa melanjutkan tidur..."

"Wah, kalau kondisimu kurang baik, lebih baik kita bicara saja sama manager... rekaman kita bisa diundur lain kali..."

"Tidak perlu, hyung," bi dam mengulum senyum dan menepuk bahu sahabatnya tanda terimakasih. "Duet kita sebagai penyanyi sekarang sedang mencapai klimaksnya, dan aku ingin mencurahkan segalanya dalam pekerjaanku..."

"Kau jangan terlalu keras pada dirimu sendiri... Ribuan fansmu bisa menangis di luar sana," ia tertawa sambil menyenggolkan sikunya pelan. "Dan fansku juga, kurasa..." lalu mereka tertawa bersamaan sembari berjalan menyusuri lorong.

"Apa kau sudah ada ide untuk single pertengahan tahun nanti?" tanya alcheon ketika lift yang baru saja mereka naiki bergerak. Ia sudah mulai menyusun singlenya sementara bi dam masih mencari lagu yang paling tepat untuknya.

"Entahlah," Bi dam menatap angka-angka yang menunjukkan posisi mereka. 1...2...3...4...5... dan kepalanya terasa sakit seperti dihantam. ia mengernyitkan dahi, dan kilasan memori mengenai wajah gadis itu muncul selintas.

"Kau tidak apa-apa? wajahmu pucat sekali!!" alcheon menatap bi dam dengan cemas.
TING TONG!
"Ayo kita keluar, manajer pasti masih menyimpan obat sakit kepala untukmu.."

"Aku tidak apa-apa hyung..." tolak bi dam dengan senyum tertahan. "Rasanya... aku sudah menemukan ide untuk singleku nanti..." sebuah senyuman tipis tergurat di bibirnya yang penuh.

to be continued....

Fan fic Bideok- After Love 1 *original idea : Dangyunjaji*

Iseng2 Bikin Fanfic Kim Nam Gil n Lee Yo-won rembukan?



Gw yakin di sini banyak yang bisa nulis/berimajinasi tingkat tinggi hehe...makanya gw pengen nulis cerita awalnya doang, cuman nanti dilanjutin sama kalian2 di sini. Nah ini cerita awalnya, nanti klo bikinan kalian yg ditulis dikomentar bagus dan nyambung, gw copas buat ditambahin ke postingan gw ini...Ide cerita ini ttg Deok-man dan Bidam yang kisah cintanya dilanjutkan di masa depan. Mimpi deokman tentang masa lalu membawanya kembali bertemu dengan Bidam...


Judul sementara : After...Love

================================1======================================

Seong Deok-man terbangun dari mimpinya, mimpi-mimpi itu entah kenapa sering sekali menghantuinya akhir-akhir ini? Dari dalam mimpinya terlihat jelas sekali wajah seorang pria dengan luka-luka ditubuhnya menerjang masuk barisan para hwarang, meskipun tubuh pria itu sudah tanpa daya, dia terus berjalan kearah Deok-man. Mata pria itu penuh dengan kesedihan dan juga penyesalan yang teramat sangat, dada Deokman selalu sesak dan juga pedih melihat keadaannya itu. Ketika pria tersebut sudah tidak kuat lagi dan terjatuh ke tanah…disaat-saat itu pula Deok-man terbangun dari mimpinya dengan mata yang sudah berlinang dengan air mata.



“Ahh…ada apa dengan ku? Setiap malam hanya mimpi itu yang ku dapat.” Ucapnya pada dirinya sendiri sambil mengusap-usap pipinya yang basah, kemudian beranjak dari tempat tidurnya ke arah dapur untuk minum segelas air menenangkan diri.



Deok-man melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 5 pagi. Karena tidak mau memikirkan yang tidak-tidak tentang mimpinya itu, dia kemudian bersiap-siap mandi untuk pergi bekerja. Deokman bekerja sebagai pemandu turis di Seoul, pekerjaan ini adalah pekerjaan yang sangat disukainya karena bisa bertamasya ke segala tempat yang indah di Korea.


to be continued-------------

Rabu, 20 Januari 2010

First time drawing kim nam gil oppa






















Entah kenapa setiap kali melihat postingan tentang kim nam gil, bawaannya tangan jadi gatel2
entah gatel2 pingin bales post atau komen2 post orang, pingin nulis2 puisi, fanfic, maupun bikin coret2an gak jelas dan menggambar

yah... akhirnya jadi juga gambar2 ku...setelah sekian banyak kertas yang gagal... huhu...

mohon maaf pertama2 kalau gambar2 ku ini jelek dan nggak bermutu dan gak sesuai selera anda2 sekalian
maklum, maish amatir dan masih belajar gambar
dan terimakasih untuk semua komennya, baik yang memuji *ngarep* mapun mengkritik
akhir kata, terimakasih dan mohon maaf kalau ada kesalahan

free to use
credit: patricia_jesica atau jesica_gozali

Minggu, 10 Januari 2010

Forum pecinta kim nam gil

untuk cinggu sekalian yang ngaku ngefans dan demen sama appa alias kim nam gil oppa, gabung ya di forumnya
forum indo:
http://kimnamgilfansindonesia.ning.com/

forum inter:
http://trueeyesk1ng.forumotion.net/index.forum

moga2 kehadiran forum ini bisa menggerakkan hati appa untuk dateng ke indo lagi^^

Jumat, 08 Januari 2010

Kim Nam Gil-Sarang ha myeon ahn doe ni

temen2ku yang mau download lagu kim nam gil oppa silahkan klik disini
dijamin bakal banjir...
apalagi kalau ngebayangin adegan akhir filmnya
suara oppa keren banged!!

link untuk lagunya nam gil oppa
http://www.4shared.com/file/192063321/91cc0852/Kim_Nam_Gil_-_Sarang_ha_myeon_.html

link untuk lagunya lee yo won
http://www.4shared.com/file/192071667/8d614bb3/bidam_sad_story_-lee_yo_won.html

seandainya mereka duet bareng, pasti keren!

Rabu, 06 Januari 2010

KNG di jakarta

aang... g gag rela banget oppa pulang sebelum g ketemu oppa...
udah rame banget ternyata di forum2 lain soal kedatangan oppa ke indonesia
mau pingsan...
salon yang oppa kunjungin katanya pinangsia salon hua...
kalau ada yang mau liat forum lain juga ngebahas soal ini
http://www.lautanindonesia.com/forum/hallyu-stars/kim-nam-gil-%28aka-lee-han-%29-an-actors%27-actor-%28bidam-di-queen-seon-doek%29/470/
http://forum.detik.com/showthread.php?t=133141&page=61
http://forum.detik.com/showthread.php?s=12755d141ec517c38266b1d1e92c3021&t=133141&page=47

attention:! kudu baca yang ini!!!
http://kadorama-recaps.blogspot.com/2010/01/kim-nam-gil-mengunjungi-indonesia.html

Senin, 04 Januari 2010

Kim Nam-gil became one of The 16 stars of 2009


KOREAN WAVE > Celebrities
2009.12.31
source: http://www.hancinema.net/focus-the-16-stars-of-2009--part-3-21750.html

[FOCUS] The 16 stars of 2009 - Part 3

Kim Nam-gil
Actor Kim Nam-gil [Chae Ki-won/10Asia]

It may seem foolish to identify an actor as a role he played but Kim Nam-gil is similar in many ways to the character Bidam he played in MBC TV series "Queen Seon-deok" this year. His ability to throw in jokes in between the dialogue on every occasion he gets while also being able to go back straight to being serious and genuine to give heartfelt and mature responses for the actual interview, proved Kim is great at handling various situations. "I had once talked about this with actor Jung Jae-young -- people who grew up wealthy can understand those who grew up hungry but not sympathize with them. And vice versa, those who haven't been wealthy before cannot be aware of or know the difficulties wealthy people face despite seemingly living in abundance. Even I myself think "If I only had money. You can do everything in Korea if you have money. What could be so tough about it?" But my parents let me experience a lot of things such as part-time jobs so bit by bit, I think I've received a lot of help getting where I am in terms of my acting."



Jung Woo-sung
Actor Jung Woo-sung [Chae Ki-won/10Asia]

I met with Jung Woo-sung. This is all that really needs to be said regarding the meaning of my interview with him. And it is not just because of the great aura he exudes as one of the top actors in South Korea alongside Jang Dong-gun. He was like a philosophical book written over a long period with much care -- he knew the meaning of what he was saying and each word fell in place with his appearance, name value and filmography as an actor. In other words, his acknowledgement of his position as 'The Jung Woo-sung' and his recognition of 'the image the public wants of Jung Woo-sung' linked well with his decision to take on film "A Good Rain Knows". The clear image the public has of Jung and the substance that fill up that image -- that is what makes him 'The Jung Woo-sung.'



Rain
Singer and actor Rain [Chae Ki-won/10Asia]

Rain is like Park Ji-sung. Many people, including Park's coach Guus Hiddink, said it was too early for Park to advance to the English Premier League but he did not hesitate and entered club Manchester United. The situation was similar with Rain. It was not that there was nothing left for him to accomplish in Korea but he gave his all to perform on the best stage and became the first Korean to be cast as the main character in a Hollywood film. It does not mean that he is obsequious. "Even when Japan invaded our country, the one thing they failed to conquer was our mental power. And the numerous cultures and national consciousness our ancestors held," Rain said, sounding almost unsophisticated in his expression of his national identity. In other words, Rain is closer to a member of a national team who has advanced overseas, like pitcher Park Chan-ho or figure skater Kim Yuna, than a world star. A national team ember of the 21st century who is putting up one tough fight against his larger opponents in Hollywood while bearing the mark of Korea on his body. That is who Rain is.



Cha Seung-won
Actor Cha Seung-won [Chae Ki-won/10Asia]

Being called sexy is the best praise a person of the male gender could receive. And Cha Seung-won is a creation worthy of such praise. If the remark was based simply on his physical attractiveness, a curve on a graph would be heading downwards for Cha who is currently 40-years-old. But Cha had an innate sexiness to him, resembling that of Keith Richards or Steve Tyler, which comes from one who pours his passion into his field for a long time. That is why I wished someone would take this man away immediately and fulfill his craving to shoot "a film where you hear the void even though the wind isn't blowing". Cha went onto say, "Men have an homage for noir films from the 80s. Even more so than martial arts films. Because they're all about looking cool." We do not know how soon such a film would be made in Korea but who cares. Cha's sexiness will only continue to ripen.



Yoon Yeo-jung
Actress Yoon Yeo-jung [Chae Ki-won/10Asia]

Yes, we all know. Cigarettes are only good for doing harm. But the moment that white object, shorter than a span, is placed between someone's slender fingers, it at times exhibits a power greater than any other accessory. The moment that actress Yoon Yeo-jung starting smoking, the world starts moving on a slightly different tempo. Time no longer moves on a regular pace but a new rhythm is created within the space you are in with her, flowing according to when she sucks on and lets out her breath while smoking her cigarette. Of course this old actress should be advised to quit smoking for her welfare and longevity but one who witnesses how alluringly Yoon smokes cannot help but become a selfish viewer. It was the same for us interviewing her. "I'm not going to smoke. People will talk about me because there are already so many photos of me smoking," Yoon said, refusing to smoke on the set of the photo shoot. But she constantly held a cigarette in her hand throughout the long interview she conducted with us. So maybe I could say it was the smoke that made me tear up several times during the interview?



Gang Dong-won
Actor Gang Dong-won [Chae Ki-won/10Asia]

Gang Dong-won said he wants to compete fiercely against great senior actors when he meets them on set. He even said, "No easygoing on actresses. Not me. Actresses are usually taken good care of on set but I don't do that." That is how much he desires to win as an actor, regardless of gender. He probably even has a chance at winning if he competed against them for looks.

Editor in Chief : Beck Una one@10asia.co.kr, Choi Ji-Eun five@10asia.co.kr, Wee Geun-woo eight@10asia.co.kr, Yoon Hee-Seong nine@10asia.co.kr
Photographer : Chae ki-won ten@10asia.co.kr
Editor : Jessica Kim jesskim@asiae.co.kr
<ⓒ10Asia All rights reserved>

Queen Seon-deok

Queen Seon-deok
source : http://www.hancinema.net/korean_drama_Queen_Seon-deok.php

Queen Seon-deok | Facts

Distribution
MBC (MBC)
Staff
Technics
HD 16/9
Web site
www.imbc.com/broad/t... ( Korean )
Videos
Festival(s) & award(s)

Sales or release dates & Box Office
Airing dates : 2009/05/25~2009/12/22
Source http://content.mbc.co.kr

62 episodes - Mon, Tue 21:55
Synopsis
The story of a beautiful queen, who has to give up her love to save the people. With historical battle scenes and a star-studded cast, Queen Seondeok of Silla is the follow-up historical drama to MBC’s “Lee San: Wind of the Palace” and “Prince of Legend” for 2009!
Writer Kim Young-hyun of the famous “Jewel in the Palace” will be the main writer of this new TV mini-series.

A biopic of Queen Seondeok, who was born a princess and later became the ruler of Silla, leaving behind many brilliant achievements.

During the Three Kingdoms period of Korea...
Deokman (Queen Seondeok’s childhood name) was born a twin but was abandoned as a baby. She was later brought back to the Silla palace, where she joined forces with her twin sister Princess Chonmyong to oppose Mi-shil, who wanted to seize power. Mi-shil devised sinister plans to have the two Silla princesses exiled from the kingdom, and in a secretive battle, Princess Chonmyong was assassinated by Mi-shil. But Princess Deokman shrewdly enlisted the help of General Kim Yusin and eliminated her archenemy Mi-shil. She became the first female ruler of the Silla kingdom.

Starring
Princess Deokman / Queen Seondeok (actress Lee Yo-won)
“The queen is my destiny”
After surviving many crises in her life, she finally became the ruler of Silla. Her loyal followers included General Kim Yusin and Kim Chunchu. She became the first female ruler in Korea’s history and laid the foundation for the unification of the three kingdoms under Silla.

She was born as the twin sister of Princess Chonmyong and had a close brush with death as a baby due to the attempted assassination by Mi-shil, who had ambitions for the throne. A loyal servant named So-hwa rescued her by fleeing the kingdom with her. She was raised outside of the kingdom and when she turned 15, she learned that she was a Silla princess. So she returned to Silla to meet her parents.

Mi-shil (actress Ko Hyeon-jeong)
Archenemy of Queen Seondeok. As a beautiful seductress, she held sway over kings and the elite Hwarang corps. Her duty was to promote the children of the noble class to high positions, but instead she used her beauty to seduce King Jinheung and King Jinpyeong to wield enormous power. But Princess Chonmyong and Princess Deokman opposed her and stopped her from becoming the ruler.

Kim Yusin (actor Eom Tae-woong)
A great Silla general. With a handsome face and outstanding battle skills, he became the leader of the elite Hwarang corps. With a grand vision of unifying the three kingdoms under Silla’s rule, he aligns himself with Princess Deokman who puts her complete trust in him. Princess Deokman later fell in love with Kim Yusin but they were unable to be together due to a twist of fate.

**Hwarang: Hwarang were elite Silla warriors who also received training in the arts and music.

Princess Cheonmyeong (actress Park Ye-jin)
She was born as Princess Deokman’s twin sister but only she was chosen to live in the palace as a princess. She grew up with everything she could desire. Due to Mi-shil’s influence, she lived quietly in the palace, but she possessed charisma and intelligence. After learning that she had a twin sister, she and Princess Deokman were reunited. While trying to reinstate her sister as a princess, she was assassinated by Mi-shil.

Bidam (actor Kim Nam-gil)
Although he was the son of Mi-shil, he helped Princess Deokman become the ruler. When he saw that Princess Deokman trusted Kim Yusin more than him, he became jealous and led a revolt against Kim Yusin. .

Kim Nam Gil




Kim Nam Gil (from wikipedia)








Lee Han






Profile

  • Name: 김남길 / Kim Nam Gil
  • Previously known as: 이한 / Lee Han

  • Profession: Actor
  • Birthdate: 1981-Mar-13

  • Height: 184cm

  • Weight: 70kg

  • Star sign: Pisces


TV Series



Movies

  • Hand Phone (2009, cameo)

  • Portrait of a Beauty (2008)

  • Modern Boy (2008)

  • Kang Chul Jung : Public Enemy 1-1 (2008)

  • No Regrets (2006)

  • Don't Look Back (2006)

  • Low Life (2004)

Awards



Trivia

  • Education: Myeong Ji Cheon University

  • He debuted as Lee Han but as of 2008 Kim Nam Gil decided to use his real name as his stage name.
from Cine 21 (translated version)
March 13, 1981
South Korea
184cm, 70kg
Actors
Flute, golf, taekwondo, tap, water-skiing
http://www.cyworld.com/trueeyesonme

Actors
1. Queen Seondeok (TV) (2009) ... bidam Station
2. Storm Eve (2009) ... professor Station
3. Belle's (2008) ... gangmu Station
4. Modern Boy (2008) ... Shinsuke Station
5. A few questions to make us happy (TV) (2007) ... a stone pillar Station
6. When Spring Comes (TV) (Spring Comes, 2007) ... gimjungi Station
7. Dont Look Back (2006)
8. Couple (TV) (2006) ... Taishan Station
9. No Regret (2006) ... Jae Min Station
10. Goodbye Solo (TV) (2006) ... yujian Station
Awards
1. Dae Jong Award Festival 2009 46th - sininnam idol candidate "Modern Boy"
2. 2009 46 th Dae Jong Film Festival - Best Supporting Actor candidate "Modern Boy"
3. 2008 29th Blue Dragon Film Awards - sininnam idol candidate "강철중: Public Enemy 1-1"

BIOGRAPHY
Gimminseonpyo, No Minimum 'first public! 언론시사회 현장 2008.11.11Movie "Beauty's" media preview site November 11, 2008
Bakhaeil, romance and the secrets of Kim Hye finally released! 언론시사회 2008.09.24
Modern Boy" media preview September 24, 2008
의 배우 이영훈, 이한 " No.Regret" actor yiyounghun, Han No. 578 November 16, 2006